MENGEVALUASI PERANGKAT PASIF JARINGAN FIBER OPTIC

Perangkat Pasif Jaringan Fiber Optic

Kehadiran teknologi Broadband membuat dunia telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih baik. Internet berkecepatan tinggi yang semula hanya ada di angan saja, kini bisa dirasakan oleh banyak orang. Teknologi ini mampu menerima dan mengirim banyak informasi dalam waktu yang sangat singkat. Tentu, munculnya teknologi berkecepatan tinggi ini tidak terlepas dari keberadaan fiber optik. 

 1. Komponen Pasif Fiber Optik: Mengenal GPON, ONT, dan OLT 

Passive Optical Network (PON) merupakan sebuah teknologi tembaga yang digunakan baik pada narrow-band dan broadband. Teknologi ini dikatakan pasif karena memiliki elemen pembagi yang tidak memanipulasi sinyal optik. Salah satu jenis dari PON adalah GPON (Gigabit Passive Optical Network). 

 a) GPON (Gigabit Passive Optical Network) 

GPON merupakan sebuah teknologi node akses yang diperlukan untuk mengantarkan layanan data, suara, dan video ke tempat pelanggan. Teknologi ini berbasis FTTx, yaitu jaringan yang memanfaatkan kabel fiber optik sebagai medium transmisi. 

Hingga kini, teknologi GPON bersaing ketat dengan GEPON (Gigabit Ethernet PON), yaitu sebuah jaringan optik pasif versi IEEE yang berbasis teknologi Ethernet. Namun, GPON lebih mendominasi pasar dan memiliki roll out yang lebih cepat dibanding dengan GEPON. Standar G.984 pada GPON memberikan dukungan keamanan lebih baik, bit rate yang lebih tinggi, serta pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, dan Ethernet). 

Prinsip kerja dari jaringan GPON yaitu mengantarkan sinyal menuju komponen pasif fiber optik dan melanjutkannya kepada pelanggan. Teknologi ini menggunakan sebuah splitter untuk membagi jaringan kepada banyak pelanggan. Ketika beroperasi, GPON memanfaatkan beberapa komponen. 

b) OLT (Optical Line Terminal) 

Optical Line Terminal merupakan sebuah komponen pasif fiber optik yang memiliki fungsi sebagai titik akhir dari layanan jaringan. Cara kerja OLT adalah mengubah sinyal listrik menjadi sinyal optik. 

OLT menyediakan sebuah tampilan tatap muka antara sistem PON dengan penyedia layanan data, video, dan jaringan telepon. Nantinya, bagian ini juga akan menjadi multiplexing, yaitu penggabungan beberapa sinyal yang dikirim secara bersamaan pada kanal transmisi. 

c) ONT (Optical Network Termination) 

ONT merupakan komponen pasif fiber optik berfungsi memberi tampilan tatap muka pada pengguna layanan. Sinyal optik yang ditransmisi diubah menjadi sinyal elektrik. Sinyal ini digunakan untuk menampilkan layanan pada para pelanggan. Pada penyusunan sebuah jaringan FTTH, komponen ini diletakkan di rumah pelanggan. 

2. Keunggulan dan Kelemahan GPON 

Berikut ini merupakan beberapa keunggulan dari GPON yang tidak dimililki jaringan lainnya, antara lain: 

Mampu menghadirkan layanan triple play services (suara, data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan melalui satu inti FO. 

  1. Dapat membagi bandwidth hingga 32 ONT.
  2. GPON bisa mengurangi penggunaan kabel pada peralatan kantor.
  3. Pengalokasian bandwidth bisa diatur dengan mudah.
  4. Biaya perawatan lebih murah, karena memiliki komponen pasif.  
  5. Lebih efisien dalam hal biaya pemasangan, pemeliharaan, dan pengembangan. 

Meskipun memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kelemahan yang terdapat pada  jaringan GPON, antara lain: 

  1. Kompleksitas model layering dibanding jaringan lain.
  2. Jika dibandingkan dengan GEPON, instalasi GPON memakan dana lebih banyak.  
  3. Penerima laju data 2.4 Gbps saat ini terbilang cukup mahal.
  4. Saat ini bandwidth upstream hanya terbatas hingga 622 Mbps saja.

3. GEPON/EPON

GE-PON (Gigabit Ethernet Passive Optical Network) merupakan teknik akses optik kecepatan tinggi yang telah distandarisasi menurut IEEE 802.3ah EFM (Ethernet in the First Mile) sehingga dapat digunakan pada konfigurasi point to multipoint. Ketika ITU-T membangun standar BPON dan GPON, sebuah working group IEEE yang bernama Ethernet-in-the-first-mile mengembangkan PON yang berbasis Ethernet. GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984. Lapis physical media dependent pada EPON/GEPON dapat mendukung maksimum 1.25 Gbps (laju data efektif 1.0 Gbps) untuk trafik downstream dan upstream. GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. GEPON mengenkapsulasi dan men-transport data pengguna dalam frame Ethernet. GE-PON dikeluarkan sebagai jenis dari sistem high speed optical access. Hal tersebut dikarenakan sistem PON ini menggunakan teknologi Ethernet, yang biasanya disebut "EPON", tetapi karena pengaruh layanan yang diberikan maka lebih dikenal sebagai "gigabit"

Jadi, GEPON merupakan perluasan alami dari LAN pada premis pengguna, dan menghubungkan LAN-LAN menuju infrastruktur MAN/WAN berbasis Ethernet. Karena tidak ada fragmentasi atau penyusunan data pada GEPON dan kebutuhannya pada lapis physical-media dependent lebih longgar, peralatan GEPON lebih murah dibanding GPON. Seiring dengan luasnya penggunaan Ethernet pada LAN, GEPON menjadi teknologi akses yang sangat atraktif. Saat ini GEPON sudah tersebar dalam skala besar di Jepang, melayani jutaan pengguna. 

4. Keunggulan dan Kekurangan GEPON/EPON

EPON sebagai teknologi tetap mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki EPON, antara lain

a. Biaya lebih murah dibanding GPON

Ada beberapa alasan GEPON menjadi teknologi yang murah dibanding GPON. Salah satunya adalah karena perbedaan line coding yang digunakan. 

b. Implementasi bersifat terbuka

Standar IEEE 802.3ah sengaja meninggalkan banyak detail di luar spesifikasi kecuali untuk layer fisik dan data link saja. Ini dilakukan untuk menjaga fleksibilitas implementasi dan mendorong inovasi dari vendor. 

c. Penggunaan frame Ethernet yang menguntungkan

Untuk GPON ketika membawa trafik IP, paket-paket harus dipecah menjadi segmen-segmen 48 byte dengan 5 byte header masing-masing. 

d. Manajemen lebih mudah

GEPON hanya membutuhkan satu sistem pengaturan. Sedangkan GPON membutuhkan tiga sistem pengaturan untuk protokol layer 2.

e. Adanya fungsi Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP).

Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh GEPON adalah:

a. Bandwidth lebih rendah dibanding GPON GPON pada arah downstream dapat membawa kecepatan hingga 2.448 Gbps. Sedangkan GEPON hanya bisa membawa 1.25 Gbps.

b. Masalah interoperabilitas Karena banyak detail dalam standar IEEE 802.3ah yang belum dijelaskan, maka ini mendorong vendor untuk berinovasi. Namun di satu sisi ini membuat bingung pasar dan kurangnya interoperabilitas. Misalnya, EPON Jepang tidak bisa bekerja dengan EPON Cina. 

Postingan populer dari blog ini

MENGANALISIS PERMASALAHAN PADA SISTEM KOMUNIKASI VoIP

PROSEDUR PENGAMATAN KERJA SISTEM TELEKOMUNIKASI VoIP