Tipe Load Balancer

Terdapat tiga pilihan yang dapat dipertimbangkan ketika merancang solusi load balancing, yaitu menggunakan software load balancer, hardware load balancer, atau perpaduan keduanya. Setiap pilihan memiliki persyaratan, kelebihan, dan kelemahan tersenduru. Berikut jenis-jenis load balancer.

1. Software load balancer

Software load balanccer adalah software yang memiliki fungsi sebagai sistem load balancing yang berjalan di sebuah PC/server. Agar dapat digunakan, aplikasi load balancing harus diinstall dan perlu dikonfigurasi terlebh dahulu sebelum dapat menjalankan fungsinya. performa proses load balancing diperngaruhi oleh perangkat komputer yang digunakan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan software yang canggih saja. Perangkat keras yang dapat memengaruhi performa metode ini adalah kartu jaringan NIC (Network Interface Card) yang digunakan, besarnya RAm pada perngkat, media pernyimpanan yang besar dan cepat, dan sebagainya. Sehingga performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan. Ada banyak sekali load balacer software, beberapa ini diantaranya yang paling banyak digunaka adalah Linux Virtual Server, Ultra Monkey, dan Network Load Balancing.

Kelebihan software load balancer sebagai berikut.

  • Lebih murah dibandingkan hardware load balancer.
  • Beberapa software aplikasi memiliki banyak pilihan konfigurasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Tingkat kemudahan pemakaian yang lebih user friendly
  • Jika ada penambahan fitur atau fasilitas tambahan tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat load balancing.
Kekurangan software load balancer sebagai berikut.

  • Sebagian besar aplikasi tidak dapat menangani situs besar atau jaringan kompleks.
  • Paket aplikasi yang akan mendukung sistem yang lebih besar memerlukan jumlah hardware lebih banyak.

2. Hardware load balancer

Hardware load balancer adalahh sebuah perangkat keras yang memiliki fungsi untuk menjalankan sistem load balancing. Load balancing yang berjalan pada perangkat tersebut sudah disiapkan dari pabrik dan siap digunakan. Tipe hardware load balancer banyak digunakan katena kemudahannya. Beberapa hardware load balancer diantaranya adalah Cisco System Catalyst, Coyote Point, F5 Network BIG-IP, Barracuda Load Balancer, dan sebagainya.

Sistem load balancing pada hardware load balancer diciptakan dengan menggunakan bantuan sebuah chip khusus yang sering disebut ASICs. ASICs berwujud sebuah microprosesor khusus yang hanya memproses algoritma dan perhitungan spesifik sehingga performa load balancing cukup andal karena hanya perhitungan dan logika load balancing saja yang dioptimasi di dalamnya. Load balancer jenis ini umumnya berwujud sebuah switch.

Kelebihan penggunaan hardware load balancer sebagai berikut.

  • Pendekatan biasanya lebih kuat daripada jenis load balancer dalam bentuk perangkat lunak.
  • Proses lalu lintas pada tingkat jaringan secara nominal lebih efisien daripada jenis perangkat lunak.
  • Bersifat multiplatform, sehingga dapat bekerja pada banyak sistem operasi atau platform.
Kekurangan hardware load balancer sebagai berikut.

  • Biaya yang dibutuhkan lebih tinggi diabandingkan menggunakan software load balancer.
  • Memiliki antar muka yang kurang user friendly.
  • Tingkat fleksibilitas perangkjat juga rendah karena sebagian besar kecerdasannya sudah ditanam dalam hardware, sehingga penambahan fitur atau fasilitas lain menjadi sulit untuk dilakukan.

3.  Load balancing menggunakan perpaduan antara hardware dan software

Hardware yang dioptimalkan dan diisi dengan platform berbasis Linux atau BSD yang dioptimalkan adalah konfigurasi yang biasanya digunakan untuk menjalankan software load balancing. Fleksibiliitas yang luar biasa didapatkan mulai dari menggunakan hardware yang selalu mutakhir sampai dengan menggunakan sistem operasi dengan patch terbaru. Sehingga waktu guna dari perangkat ini dapat lebih panjang daripada sebuah switch khusus yang tidak fleksibel. Solusi ini tentunya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan solusi hardware khusus atau solusi software saja.

Pemilihan tipe load balancing harus disesuaikan dengan kebutuhan jaringan agar efektif dan efisien. Untuk tipe jaringan yang besar dapat menggunakan tipe software dan hardware secara bersamaan untuk menekan biaya dan juga penghasilan penyeimbangan beban yang maksimal diantara beberapa server.


Postingan populer dari blog ini

MENGEVALUASI PERANGKAT PASIF JARINGAN FIBER OPTIC

MENGANALISIS PERMASALAHAN PADA SISTEM KOMUNIKASI VoIP

PROSEDUR PENGAMATAN KERJA SISTEM TELEKOMUNIKASI VoIP